GORESAN MANIS DI SMAN 1 BUSUNGBIU
Sebuah
goresan manis mengukir awal tahun 2014. Oleh beberapa siswa SMPN 1 Banjar,dalam
rangka Hari Ulang Tahun ke-16 SMAN 1 Busungbiu. Berawal dari selembar undangan
dari SMAN tersebut,bahwa dalam rangka
perayaan hari jadi ke-16, diselenggarakanlah rangkaian lomba untuk tingkat SMP
se kecamatan Busungbiu,Banjar dan Seririt. Beragam lomba digelar dengan tujuan
selain untuk menunjukkan potensi dari sekolah penyelenggara,juga brtujuan untuk
menyaring bibit potensial yang tersebar di sekolah-sekolah tingkat SMP di 3
kecamatan tersebut. Disertai dengan promosi akan kemudahan kemudahan yang akan
diberikan kepada pemenang pada setiap jenis lomba. Sebuah promo yang patut mendapat perhatian kita bersama untuk
memajukan kualitas anak didik kita kelak. Sesuai dengan fungsi dari pendidikan
nasional “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bengsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Setiap
persiapan untuk sebuah perlombaan dalam skala besar atau kecil tentulah
memerlukan preparation yang memakan waktu,tenaga,pemikiran baik dari Bapak/Ibu
guru pembina maupun siswa siswi calon peserta lomba. Kenapa calon peserta?
Sudah jamak jika rekrutment di lakukan dengan lumayan ketat, persaingan antar
kandidat sudah terasa bahkan sejak surat undangan baru saja tiba di sekolah
kita SMPN 1 Banjar. Perhatian guru-guru pembina yang masing-masing telah
ditunjuk oleh Bapak Kepala Sekolah kita mulai di fokuskan kepada siswa siswi
yang memiliki potensi untuk masing-masing lomba tersebut. Luar biasa sekali
ketika berada di tengah keriuhan mereka untuk menunjukkan kemampuannya,dengan
satu tujuan yaitu mampu mewakili sekolah kita yang tercinta ini. Akhirnya
formasi garda depan peserta lomba berhasil di kerucutkan, adapun siswa siswi
yang memperoleh kesempatan emas itu adalah:
Ketut Krisna Prasetya Lomba TIK
Kadek Ade Lia Patricia Lomba TIK
Putu Yuyun Niartha Dewi Lomba
Karaoke Lagu Bali
Made Wangi Eka Budi Story Telling Contest
Kadek Dewi Kristiani Story Telling Contest
Hari
selanjutnya pun seolah aura kawah candradimuka terasa kental menyapa
masing-masing peserta lomba,karena selalu di isi dengan
pematangan,penyempurnaan-penyempurnaan. Tingkat tekanan masing-masing peserta,meningkat drastis. Begitu biasa dan
begitu dapat di mengerti bahwa untuk sebuah prestasi, pressure perlu utk
membangkitkan sebuah kemampuan menjadi optimal dan maksimal.
Dan hari itupun tiba….
Sabtu tanggal 25 Januari 2014 menjadi ajang pembuktian
konsistensi dan konsentrasi pelatihan terutama untuk lomba karaoke lagu bali.
Dan Putu Yuyun Niartha Dewi pun melangkah,menapak pasti panggung pembuktian
itu. Kalau di pikir berada di SMAN 1 Busungbiu saat itu terasa begitu
menggetarkan. Peserta dari sekolah lainnya bagus-bagus. Dag dig dug juga
menunggu Yuyun menyelesaikan lagu-lagunya ,berharap tidak terjadi kesalahan. Katanya ada salah
ya,but finally it doesn’t really a matter any way. Dengan nomer undi 2 yg
dikantongi oleh Yuyun,dia pun menuruni panggung usai menyelesaikan 2 lagu. Menunggu
peserta ke 3 dan ke 4,hanya 4 peserta sih tapi mereka qualified juga.
Teng,ting,teng ,sssttt pengumuman juara sekarang……
Terlalu fokus ke nama Putu Yuyun Niartha Dewi membuat saya tidak
menyimak juara 3 nya siapa….aduh bagaimana ini? Juara 3 sudah tidak,juara 2?
Harus bersaing dengan 3 nama. Dan akhirnya, yyeeessss…SMPN 1 Banjar pun terdengar
mengalun merdu dari bibir panitia sebagai juara ke-2. Selebrasinya cukup
sederhana,horeeee saja,salaman. Trus Yuyun menerima undangan untuk menghadiri
resepsi ultah SMAN1 Busungbiu. Sudah senang? Tentu belum,masih ada 2 lomba
lagi.
27 Januari 2014…
Hari yang begitu luar biasa karena hari itu adalah hari
dimana Wangi,Krisna,Dewi dan Adelia akan mengukir kemampuannya di panggung
kehormatan di ajang story telling contest dan lomba tik. Semangat,semangat.
Bantu yuyun mengurai kesendiriannya di resepsi tgl 28 januari 2014 ya.
Flashback
pada arti sebuah persiapan utk storytelling yg begitu mengharu biru. Sempat
sakit,down mentalnya mungkin karena udah 2 kali tampil d ajang story telling
dengan predikat akhir sebagai peserta pelengkap dan penampilan yang ke 3 ini rupa-rupanya di
bekali juga oleh trauma itu. Itulah seorang Made Wangi Eka Budi. Tapi
berani-beraninya ganti naskah d tengah jalan, memang patut d acungi jempol, two
thumbs up deh. Yakin akan di buktikan oleh Wangi bahwa dia tidak akan
menyia-nyiakan 1 hari yang luar biasa,bahwa dia mampu membuat trauma itu
termangu di benaknya karena tidak mampu merubah apapun. Bagaimana ya kira-kira
saat hari itu tiba…
Story telling contest berlangsung begitu seru. Semua peserta
benar benar bertekad baja untuk menjadi salah satu dari 3 terbaik. Undian no 6
adalah wakil pertama sekolah kita, Kadek Dewi Kristiani. Nice,kata MC.Tapi kok
disuruh mengulangi cara lompat kodok? Wah,wakil kita di kerjain nih.. Dan
dengan no undian 7 nya,Made Wangi Eka Budi melangkah dengan keyakinan yang luar
biasa. Cerita Cinderrela mengalir apik dari bibirnya,mendekati ending ada yang
hampir terlupa ya,Wangi?ayo kamu pasti bisa karena kamu di takdirkan untuk
menorehkan goresan manis di panggung kehormatan itu di 27 Januari 2014. Tapi di
saat pengumuman tidak satupun wakil kita di sebut namanya. Wah kacau nih..salah
juri atau salah MC ya? Tidak apa,Wangi..semua pasti baik-baik saja.
Menunggu
pengumuman dari ajang lomba tik,kami masih bisa senyum senyum kecut. Tapi ada
apa ya,kok panitia menghampiri dengan wajah serius? Ternyata ad yang keliru pd
saat MC membaca nilai hasil penjurian. Bayangkan Made Wangi Eka Budi sebenarnya
ada di juara 2. Ya..ya..ya seorang Made Wangi Eka Budi ternyata mampu
menundukkan traumanya itu. Guru pembinanya memang hebat,sehebat suporternya
yang sembunyi di belakang layar. It’s truly yours,wangi. Selebrasinya luar
biasa karena berlangsung antara benar atau tidak,kata orang lagi berada di
daerah abu-abu. Akhirnya memang benar seorang Wangi Eka Budi menjadi juara 2. Penantian yang
panjang setelah 2 kali ajang serupa hanya menjadi peserta pelengkap saja…
Horeeeee TIK juga panen,Kadek Krisna menjadi juara 2 dan Ade lia di juara 3…
Resepsi ultah kemudian,ramai sekali. Tetapi lebih di
ramaikan oleh pidato-pidato sambutan. Karena acaranya formal sih. Lama juga
menunggu sampai lewat break makan siang. Ada acara hiburan yang lucu dari juara
drama komedi. Ha ha ha, Dewi Sitanya kegenitan. Masa kepada suami dan penculiknya
sama mesranya. Mana perang Rama dan Rahwana pakai senapan dan bazooka. Judulnya
saja sudah asik “Dewi Sita 2014”. Memang konyol.
Dan penyerahan hadiah pun tiba. Hanya ada satu supporter dari sekolah kita yaitu Dayu ketua osis kita,
tapi hebohnya melebihi siapapun. Ternyata dia pandai memprovokasi siswa sma itu
untuk ikut meramaikan suasana. Salut untuk ketua osis kita.
The end
of the task, balik kanan lah, SMPN 1 banjar will be our next stop. Menghadap
Bapak Kepsek,”Terima Kasih atas kesempatan yang sudah diberikan kepada
kami,Bapak”.”Dan kami ternyata tidak menyiakannya”.
Dan
saya pun berlalu, berhenti sekejap untuk menatap puncak bukit tinggi itu,”
Yakin kita mampu untuk sebuah GORESAN MANIS itu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar